GRESIK -Perhatikan deh isi wall Facebook kita. Coba cek apakah kebanyakan postingan kita adalah gambaran kegalauan gara-gara cinta, keluh kesah, atau ungkapan kemarahan? Segala sesuatu yang kita anggap penting, padahal remeh menurut orang lain, selalu diupdate di status kita. Tidak salah jika wall kita sering disebut dinding ratapan.
Mungkin masa-masa curhat di dinding ratapan itu kita lalui saat masih labil,
kita selalu mencurahkan segala sesuatu di media sosial. Nah, ketika bersiap
memasuki dunia kerja, apalagi jika kita ingin menjadi seorang tenaga pendidik,
otomatis kita dituntut lebih bijak dalam mengatur akun media sosial kita. Tentu
kita enggak mau akun Facebook kita masih dipenuhi updatean status yang
enggak penting, kan? Malu dong sama rekan kerja, atasan, apalagi sampai dibaca
murid-murid kita.
Kalau ternyata akun dinding ratapan di Facebook kita begitu ramai, enggak usah panik. Kita masih bisa kok, mengelola akun kita dengan bijak, agar status yang tampil tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara rekan kita yang membacanya. Ada beberapa tips yang bisa kita terapkan, seperti dilansir College Cures,.
Bersihkan Profil Anda Sebelum Memulai Pekerjaan Pertama
Hapus semua foto di akun, terutama foto konyol bersama teman, pacar ataupun saudara. Sebab, foto yang ada mencerminkan Anda di masa lalu. Nah saat Anda mulai berkarier, foto-foto ini sebaiknya tidak dilihat oleh rekan kerja kita.
Atur Privacy Profil Anda
Dengan mengatur profil kita pada posisi "private", maka tidak sembarang orang bisa mencari Anda. Hanya mereka yang berteman dengan kita yang bisa melihat profil kita dan meminta menjadi teman.
Jika ada murid yang ingin berteman dengan kita di Facebook, jelaskan kepada mereka bahwa kita harus menjaga hubungan profesional dengan mereka, jadi kita tidak bisa berteman dengan mereka di Facebook. Dengan begitu mereka akan memahami situasi ini.
Tidak Berteman Dengan Siswa
Banyak guru dan tenaga pendidik profesional lainnya yang tidak mau berteman dengan siswa yang diajarnya sekarang. Mereka lebih memilih berteman dengan siswa yang sudah lulus atau alumni. Hal ini dilakukan agar tidak terputusnya hubungan silaturahmi.
Jangan Posting Foto atau Gambar yang Tidak Pantas
Jangan sekali-kali Anda memposting foto yang tidak pantas karena tindakan ini akan membuat citra Anda menjadi buruk. Setidaknya kita harus lebih pintar dalam memposting sesuatu yang pribadi untuk kita. Pasalnya, yang akan melihat postingan kita bukan hanya kita, tetapi juga rekan kerja yang menjadi teman di Facebook.
Batasi Teman Facebook Sebatas Rekan Kerja
Hati-hati dalam mengonfirmasi orang yang ingin berteman dengan Anda. Tidak semua orang harus tahu tentang kehidupan kita, baik melalui status, gambar ataupun komentar. Pastikan Anda kenal dan tahu mereka yang akan kita konfirmasi sebagai teman. Jangan biarkan kita dipanggil atasan atau kepala sekolah cuma karena hal memalukan yang kita posting di Facebook.
Di satu sisi kita memang akan merasa tidak enak apabila tidak mengonfirmasi permintaan pertemanan dari seseorang. Tetapi, bagaimanapun juga, kita harus mengendalikan pengaturan privasi kita.
Jangan Banyak Posting/Komentar Gambar dari Siswa
Saat ini banyak postingan berita dari siswa yang mengolok-ngolok guru di Facebook. Namun ada juga guru yang membuat komentar menyakitkan tentang siswa mereka di akun media sosial tersebut. Dan ini sangat merugikan para guru itu sendiri.
Harusnya kita bertindak profesional sebagai guru. Kita tidak perlu membeberkan perilaku siswa kepada orang lain, apalagi lewat media sosial Facebook, yang notabene dapat dibaca publik dengan mudah. Jika kita mengungkap kekesalan kepada siswa secara publik, maka kita akan berurusan dengan sekolah. Tidak hanya itu, orangtua siswa bersangkutan juga akan marah. Dan imbasnya kita bisa diberhentikan.
Jangan Mengeluh Soal Pekerjaan
Sebagai tenaga profesional yang menjadi panutan para siswa kita seharusnya tidak bertingkah layaknya ABG, yang selalu memposting segala sesuatu di Facebook. Jangan pernah mengeluhkan masalah pekerjaan kita di wall Facebook, apalagi memposting informasi tentang rekan kerja yang kurang kita sukai. Ini memancing situasi yang tidak mengenakan dan memicu permusuhan. Bertindaklah profesional agar Anda tidak kehilangan rasa hormat karena masalah di tempat kerja Anda.(rfa) Herdiyanti Rohana
Kalau ternyata akun dinding ratapan di Facebook kita begitu ramai, enggak usah panik. Kita masih bisa kok, mengelola akun kita dengan bijak, agar status yang tampil tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara rekan kita yang membacanya. Ada beberapa tips yang bisa kita terapkan, seperti dilansir College Cures,.
Bersihkan Profil Anda Sebelum Memulai Pekerjaan Pertama
Hapus semua foto di akun, terutama foto konyol bersama teman, pacar ataupun saudara. Sebab, foto yang ada mencerminkan Anda di masa lalu. Nah saat Anda mulai berkarier, foto-foto ini sebaiknya tidak dilihat oleh rekan kerja kita.
Atur Privacy Profil Anda
Dengan mengatur profil kita pada posisi "private", maka tidak sembarang orang bisa mencari Anda. Hanya mereka yang berteman dengan kita yang bisa melihat profil kita dan meminta menjadi teman.
Jika ada murid yang ingin berteman dengan kita di Facebook, jelaskan kepada mereka bahwa kita harus menjaga hubungan profesional dengan mereka, jadi kita tidak bisa berteman dengan mereka di Facebook. Dengan begitu mereka akan memahami situasi ini.
Tidak Berteman Dengan Siswa
Banyak guru dan tenaga pendidik profesional lainnya yang tidak mau berteman dengan siswa yang diajarnya sekarang. Mereka lebih memilih berteman dengan siswa yang sudah lulus atau alumni. Hal ini dilakukan agar tidak terputusnya hubungan silaturahmi.
Jangan Posting Foto atau Gambar yang Tidak Pantas
Jangan sekali-kali Anda memposting foto yang tidak pantas karena tindakan ini akan membuat citra Anda menjadi buruk. Setidaknya kita harus lebih pintar dalam memposting sesuatu yang pribadi untuk kita. Pasalnya, yang akan melihat postingan kita bukan hanya kita, tetapi juga rekan kerja yang menjadi teman di Facebook.
Batasi Teman Facebook Sebatas Rekan Kerja
Hati-hati dalam mengonfirmasi orang yang ingin berteman dengan Anda. Tidak semua orang harus tahu tentang kehidupan kita, baik melalui status, gambar ataupun komentar. Pastikan Anda kenal dan tahu mereka yang akan kita konfirmasi sebagai teman. Jangan biarkan kita dipanggil atasan atau kepala sekolah cuma karena hal memalukan yang kita posting di Facebook.
Di satu sisi kita memang akan merasa tidak enak apabila tidak mengonfirmasi permintaan pertemanan dari seseorang. Tetapi, bagaimanapun juga, kita harus mengendalikan pengaturan privasi kita.
Jangan Banyak Posting/Komentar Gambar dari Siswa
Saat ini banyak postingan berita dari siswa yang mengolok-ngolok guru di Facebook. Namun ada juga guru yang membuat komentar menyakitkan tentang siswa mereka di akun media sosial tersebut. Dan ini sangat merugikan para guru itu sendiri.
Harusnya kita bertindak profesional sebagai guru. Kita tidak perlu membeberkan perilaku siswa kepada orang lain, apalagi lewat media sosial Facebook, yang notabene dapat dibaca publik dengan mudah. Jika kita mengungkap kekesalan kepada siswa secara publik, maka kita akan berurusan dengan sekolah. Tidak hanya itu, orangtua siswa bersangkutan juga akan marah. Dan imbasnya kita bisa diberhentikan.
Jangan Mengeluh Soal Pekerjaan
Sebagai tenaga profesional yang menjadi panutan para siswa kita seharusnya tidak bertingkah layaknya ABG, yang selalu memposting segala sesuatu di Facebook. Jangan pernah mengeluhkan masalah pekerjaan kita di wall Facebook, apalagi memposting informasi tentang rekan kerja yang kurang kita sukai. Ini memancing situasi yang tidak mengenakan dan memicu permusuhan. Bertindaklah profesional agar Anda tidak kehilangan rasa hormat karena masalah di tempat kerja Anda.(rfa) Herdiyanti Rohana
Tidak ada komentar :
Posting Komentar