SOLO – Pembangunan yang berlangsung sekarang ini belum mampu menekan pelepasan
karbon. Sehingga tidak mengherankan berakibat lingkungan semakin hari semakin
panas.
"Sekarang ini pembangunan masih memakai pola lama. Perizinan pun terlalu mudah dikeluarkan," ungkap Asisten Deputi Bidang Peran Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Lingkungan Hidup Widodo Sambodo, menyatakan bahwa saat bertemu Okezone di Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Padahal izin lingkungan, kata Widodo, seharusnya melekat seperti halnya ijin mendirikan bangunan. Namun fakta yang ada sekarang ini pemahaman sebagian besar walikota/bupati termasuk anggota legislatifnya terhadap dampak lingkungan masih rendah. "Sehingga tidak heran bila izin lingkungan terlalu mudah dikeluarkan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Widodo mengungkapkan bahwa pelepasan karbon di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan sebagainya sudah sungguh memprihatinkan. Bahkan Jakarta tercatat sebagai lima kota besar tertinggi pelepas karbon di dunia.
"Kualitas udara di Jakarta tercatat sebagai nomor terakhir di antara 33 provinsi di Indonesia. Kualitas udara Jakarta adalah terjelek di Indonesia. Artinya pencemaran udara sudah tinggi sekali," ujar Widodo seusai tampil sebagai narasumber pada acara Green Accounting di Fakultas Ekonomi UNS.(rfa)
"Sekarang ini pembangunan masih memakai pola lama. Perizinan pun terlalu mudah dikeluarkan," ungkap Asisten Deputi Bidang Peran Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Lingkungan Hidup Widodo Sambodo, menyatakan bahwa saat bertemu Okezone di Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Padahal izin lingkungan, kata Widodo, seharusnya melekat seperti halnya ijin mendirikan bangunan. Namun fakta yang ada sekarang ini pemahaman sebagian besar walikota/bupati termasuk anggota legislatifnya terhadap dampak lingkungan masih rendah. "Sehingga tidak heran bila izin lingkungan terlalu mudah dikeluarkan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Widodo mengungkapkan bahwa pelepasan karbon di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan sebagainya sudah sungguh memprihatinkan. Bahkan Jakarta tercatat sebagai lima kota besar tertinggi pelepas karbon di dunia.
"Kualitas udara di Jakarta tercatat sebagai nomor terakhir di antara 33 provinsi di Indonesia. Kualitas udara Jakarta adalah terjelek di Indonesia. Artinya pencemaran udara sudah tinggi sekali," ujar Widodo seusai tampil sebagai narasumber pada acara Green Accounting di Fakultas Ekonomi UNS.(rfa)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar