GRESIK - Perombakan
kurikulum yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
bukan tanpa alasan. Berangkat dari kesadaran untuk mengantisipasi tantangan dan
kebutuhan di masa depan, maka perubahan kurikulum pun akan dilakukan di semua
jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan,
perubahan kurikulum yang di perguruan tinggi tidak jauh berbeda dengan tingkat
SD, SMP, maupun SMA. "Kalau perubahan kurikulum di perguruan tinggi
dasarnya sama, tiga pilar, yakni kreativitas, inovasi, dan produktif. Bagaimana
mahasiswa mengintegrasikan keilmuan dan pembentukan sikap," ujar M Nuh
seusai upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di Kemendikbud, Senayan,
Jakarta Selatan, Senin (26/11/2012).
Dia menjelaskan, kurikulum di perguruan tinggi juga memuat kompetensi mengenai
kemampuan berkomunikasi di tingkat mahasiswa. Menurut M Nuh, kemampuan
berkomunikasi yang baik bukan hanya terletak pada kemampuan berbahasa.
"Bukan berarti bahasa saja. Seseorang mampu berkomunikasi dengan baik jika
mengerti bahasa, kompetensi materi baik, dan memiliki etika berkomunikasi yang
baik," urai mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya itu.
Tidak hanya itu, kemampuan berkomunikasi yang baik di tingkat mahasiswa juga
terletak pada kemampuan untuk berpikir jernih dan kritis dalam menyelesaikan
persoalan. "Ini sekaligus mengkritik persoalan korupsi. Mereka hanya mampu
kritis tanpa berpikir jernih atas apa yang dikritisi," imbuhnya.
Saat ini, kurikulum untuk perguruan tinggi masih dalam proses pematangan.
Namun, untuk jenjang SD akan segera dilakukan uji publik dalam minggu ini. Uji
publik dimaksudkan untuk mendengar pendapat dari masyarakat dalam hal ini para
guru yang bersentuhan langsung dengan murid dalam implementasi kurikulum
nantinya.(rfa)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, perubahan kurikulum yang di perguruan tinggi tidak jauh berbeda dengan tingkat SD, SMP, maupun SMA. "Kalau perubahan kurikulum di perguruan tinggi dasarnya sama, tiga pilar, yakni kreativitas, inovasi, dan produktif. Bagaimana mahasiswa mengintegrasikan keilmuan dan pembentukan sikap," ujar M Nuh seusai upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2012).
Dia menjelaskan, kurikulum di perguruan tinggi juga memuat kompetensi mengenai kemampuan berkomunikasi di tingkat mahasiswa. Menurut M Nuh, kemampuan berkomunikasi yang baik bukan hanya terletak pada kemampuan berbahasa.
"Bukan berarti bahasa saja. Seseorang mampu berkomunikasi dengan baik jika mengerti bahasa, kompetensi materi baik, dan memiliki etika berkomunikasi yang baik," urai mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Tidak hanya itu, kemampuan berkomunikasi yang baik di tingkat mahasiswa juga terletak pada kemampuan untuk berpikir jernih dan kritis dalam menyelesaikan persoalan. "Ini sekaligus mengkritik persoalan korupsi. Mereka hanya mampu kritis tanpa berpikir jernih atas apa yang dikritisi," imbuhnya.
Saat ini, kurikulum untuk perguruan tinggi masih dalam proses pematangan. Namun, untuk jenjang SD akan segera dilakukan uji publik dalam minggu ini. Uji publik dimaksudkan untuk mendengar pendapat dari masyarakat dalam hal ini para guru yang bersentuhan langsung dengan murid dalam implementasi kurikulum nantinya.(rfa)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar