Selain untuk gaul dan narsis, ternyata Twitter
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Ah, masa iya? Setidaknya
demikian menurut Christine Greenhow, asisten profesor pendidikan di
Michigan State University. Studi yang dilakukannya membuktikan bahwa
mahasiswa yang mengikuti twit dosennya ternyata lebih menguasai konten
pelajaran dan menduduki peringkat tinggi dalam studi.
“Tweeting bisa dianggap sebagai cara baru untuk belajar,“ ujar
Greenhow yang juga mempelajari tentang penggunaan social media di
kalangan pendidikan tinggi. Menurutnya, twit telah mengubah cara manusia
mendapatkan pengalaman tentang apa yang mereka tulis dan baca.
Dalam studi bertajuk “Twitteracy: Tweeting as a New Literary
Practice,” tersebut, Greenhow menekankan bahwa penggunaan Twitter di
kalangan remaja Amerika Serikat telah naik dua kali lipat dalam kurun
waktu kurang dari dua tahun. Ada lebih dari 200 juta aktif user Twitter
yang memposting lebih dari 175 juta twit setiap hari, menurut studi yang
dipublikasikan di jurnal Educational Forum tersebut.
Greenhow melakukan analisa dari riset terkini dan menemukan bahwa
konsep Twitter yang real time memungkinkan mahasiswa dan disen saling
berbagi, berkolaborasi, dan berdiskusi mengenai pelajaran. Bahkan dari
Twitter bisa muncul ide-ide mengenai proyek kerjasama yang lebih baik.
Keuntungan lain dari twit adalah, mahasiswa jadi terbiasa untuk menulis
secara terus menerus, melakukan update tentang riset mereka, dan
berkomunikasi langsung dengan peneliti.
Pada sistem pembelajaran yang melibatkan Twitter, Greenhow menemukan
bahwa mahasiswanya lebih berpartisipasi ketimbang saat tatap muka dalam
kelas. Mereka merasa tengah membahas sesuatu yang nyata, lebih dari
sekadar diskusi dalam kelas.
Twitter yang diciptakan tahun 2006 hadir dalam karakter singkat,
dilengkapi dengan penyingkat URL, dan tetap memungkinkan user
menyertakan foto atau lampiran lain. Terkesan main-main, namun ternyata
Twitter justru memancing user untuk berperan lebih aktif dalam banyak
diskusi yang berlangsung di timeline-nya. [Internet Sehat]
Sumber artikel: Sciencedaily.com / Sumber gambar: academicearth.org
Tidak ada komentar :
Posting Komentar