Kamis, 18 Oktober 2012

Persegres Mendadak Jadi Tim Kaya



GRESIK - Persegres Gresik musim ini tiba-tiba menjadi tim 'kaya baru' di Jawa Timur dengan modal cukup besar. Ditaksir sedikitnya Rp20 miliar disediakan untuk membangun kekuatan baru di pentas Indonesia Super League (ISL). Nominal itu sudah luar biasa di tengah krisis yang melanda klub-klub Indonesia.

Sebuah tim dengan pendanaan besar biasanya tak lepas dari peran investor di baliknya. Itu juga berlaku di Persegres. Sejauh ini keuangan klub baru disokong investor tunggal, yakni PT Hidup Makmur Sejahtera Sentosa Holding Grup (HMSSHG), sebuah grup perusahaan multi bisnis.

Kebetulan PT Persegres Joko Samudro yang mengelola Persegres Gresik adalah anak perusahaan PT HMSSHG. Grup perusahaan tersebut mendanai sepenuhnya persiapan klub kesayangan Ultrasmania yang musim ini jor-joran dalam membeli pemain, termasuk berani menawar Christian Gonzales dan Greg Nwokolo.

Khusus untuk belanja pemain, pelatih serta kebutuhan tim, Persegres kini menghabiskan dana tak kurang dari Rp12 miliar. Jumlah tersebut bisa menggembung jika Laskar Joko Samudro benar-benar mendatangkan Gonzales atau Greg. Lantas, sampai berapa lama PT HMSSHG mampu mendanai Persegres?

“Untuk sponsor, kami jelas akan mencarinya. Tahap pertama PT HMSSHG berkomitmen akan mengangkat prestasi Persegres. Bagi kami pendanaan sekarang ini merupakan investasi, karena jika prestasi sudah menjanjikan maka sponsor juga lebih mudah diperoleh,” terang CEO PT Persegres Joko Samudro Syaiful Arif.

Sebagai klub yang mulai mandiri tanpa bantuan pendanaan dari pemerintah (APBD), menurutnya Persegres harus menjalankan sisi bisnis. Jadi, walau sejauh ini pendanaan dari PR HMSSHG masih bisa diandalkan, secara bertahap Persegres juga akan menggali dana dari sponsor.

Walau fresh money untuk Persegres disebut-sebut mencapai Rp20 miliar hingga Rp25 miliar, pengusaha tambak dan hasil laut ini enggan menyebut jumlah pastinya. “Nominal tidak penting. Yang pasti Persegres mampu membangun kekuatan bergengsi karena Gresik kan dulunya mempunyai tradisi sepakbola bagus,” tuturnya.

Perkembangan di tubuh Persegres sendiri cukup terlihat secara signifikan. Dalam upaya melepaskan pengaruh dari pemerintah setempat, klub mulai memenuhi kebutuhan secara independen, termasuk pengadaan bus tim serta mess baru untuk para pemain Laskar Joko Samudro.

Sebenarnya ada pihak lain yang membantu operasional Persegres, yakni Petrokimia yang dulunya menjadi pengelola klub Petrokimia Putra. Namun bantuan dari Petrokimia sebatas fasilitas, yakni lapangan sekaligus Stadion Tri Dharma yang berada di dalam kompleks Petrokimia.

Persegres bisa memakai fasilitas milik petrokimia itu secara gratis. Walau tidak berupa uang segar, bantuan itu sangat berarti bagi Persegres karena klub lain biasanya harus merogoh kocek hingga belasan juta untuk menyewa stadion yang pengelolaannya dipegang pemerintah daerah.

“Kami tidak perlu mengeluarkan biaya untuk fasilitas latihan atau stadion. Petrokimia memberikan kami fasilitas dan itu sangat membantu Persegres. Untuk sponsor masih terus kami upayakan dan semoga sebelum kompetisi bergulir sudah ada sponsor yang bekerjasama dengan Persegres,” tukas Thoriq Majiddanor, Manajer Persegres Gresik.

Walau pendanaan dari PT HMSSHG masih lancar dan tak ada kendala, Thoriq mengaku  manajemen tidak akan berpangku tangan. “Klub tidak hanya untuk satu musim tapi dalam jangka panjang. Jadi kami harus mencari pendanaan dari berbagai sumber yang  memungkinkan,” tcetusnya. (Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar