Selasa, 23 Oktober 2012

Internet RI Tak Bisa Dibandingkan dengan Singapura



Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot Dewa Broto, menyatakan Indonesia tidak sebanding dengan beberapa negara ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, atau Vietnam dalam hal konektivitas Internet. Pasalnya, sarana infrastruktur dan kondisi geografis Indonesia belum mendukung untuk bisa memiliki kecepatan Internet tinggi atau di atas 4 Mbps. 
»Indikatornya belum sepenuhnya adil. Perbandingannya tidak apple to apple,” kata Gatot di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2012. 
Sebelumnya, perusahaan internet content delivery, Akamai, menyebut Indonesia sebagai negara dengan koneksi Internet terendah di Asia. Koneksi Internet Indonesia jauh di bawah Malaysia, Singapura, bahkan Vietnam. Sebagai perbandingan, 13,8 persen pengguna Internet Indonesia mendapat koneksi di bawah 256 kbps. Sedangkan di Malaysia, angkanya hanya 1 persen, Singapura 0,2 persen, dan Vietnam 7,4 persen.
Gatot menilai, dari segi infrastruktur dan kondisi geografis, Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura. »Singapura hanya negara kecil, tidak kesulitan di infrastruktur. Indonesia ada masalah geografis,” katanya. Ia mencontohkan di Jawa, jika dilakukan penggalian, tanah di Jawa sudah dipenuhi berbagai kabel. »Jadi sulit untuk menambah lagi untuk perbaikan,” katanya. 
Koneksi Internet di Jayapura pun kini masih terbantu oleh fasilitas satelit, bukan karena koneksi di Papua sudah baik. Menurut Gatot, infrastruktur di Papua memang belum memungkinkan untuk dapat menyediakan layanan Internet yang cukup bagi masyarakat di sana. 
Namun, Gatot membantah jika Indonesia disebut yang terburuk di Asia Tenggara dalam hal konektivitas Internet. Menurut dia, koneksi Internet di Indonesia lebih baik dari Myanmar atau Kamboja. »Kami mewaspadai Vietnam karena tahun lalu kami masih lebih baik,” katanya. 
Ke depan, Kementerian Kominfo akan mengedepankan beberapa program seperti Broadband Wireless Access, program Pelayanan Internet Kecamatan, atau memaksimalkan penggunaan dana ICT Fun. Broadband Wireless Access dan program Pelayanan Internet Kecamatan diharapkan dapat memperluas penggunaan Internet di seluruh Indonesia.
Dana ICT Fun merupakan dana kontribusi dari operator yang nantinya disetor ke kas negara dan digunakan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi. »Dengan ini diharapkan ada perbaikan dari segi infrastruktur,” kata Gatot. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar