Selasa, 16 Oktober 2012

ASPEK DALAM PEMBANGUNAN STADION BUKIT LENGIS


Saya mengapresiasi beberapa trobosan Sambari dibidang keterbukaan informasi dan upayanya membersihkan birokrasi akhir-akhir ini. Tetapi logika pembangunan yang kota centris terasa begitu terbelakang pada  era sekarang ini. Pembangunan mega proyek stadion bukit lengis hanya akan menjadi tambahan rentetan kegagalan beberapa proyek mercusuar. Kegagalan surabaya dalam mengoptimalkan Stadion Utama Gelora Bung Tomo seharusnya menjadi sebuah rujukan. Bahwa kemegahan hanya akan menjadi sebuah simbol dan bukan sebuah esensi dari pembangunan yang berbasis pengembangan SDM dan perekonomian daerah.
Kota gresik sebagai kota industri telah mengalami ledakan populasi yang tidak terarah, lanskap tata kota tidak dipersiapkan dengan baik sebagai kota pendukung metropolis Surabaya. Mega Proyek Bukit Lengis hanya akan menjadi magnet yang menimbulkan laju urbanisasi jika tidak direncanakan dengan benar impact sosialnya. Stadion Petrokimia masih mampu dan sangat layak untuk event nasional dan hanya perlu pembenahan yang mensyaratkan kerja sama B to G antara pemkab dengan pengelola.
Gresik lebih memerlukan stadion dan sarana olah raga yang sederhana namun merata di tiap kecamatan, tidak perlu sebuah stadion yang megah di tiap kecamatan,  stadion yang sederhana namun layak dan mampu menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan memacu tumbuhnya bibit potensial di seluruh gresik.
Pembangunan stadion dan sarana olah raga di tiap kecamatan juga akan menggerakkan dinas pemuda dan olah raga untuk  merancang sebuah sistem pembinaan yang integratif dan menyeluruh. proses pembinaan atlit akan lebih terukur dan tumbuh bersama sehingga memungkinkan mekanisme seleksi yang lebih berkualitas.
Pembangunan stadion di setiap kecamatan akan mampu memacu kekuatan kreatif lokal untuk berkembang karena memacu event2 kompetiisi  yang lebih terjadwal. Event-event kompetisi akan memacu perekonomian lokal untuk berkembang sehingga mampu mengurangi beban kota dalam mengurangi timpangnya pendapatan antara desa dengan kota.
Selain itu, meminimalkan potensi koruptif yang selalu menyertai proyek2 mercusuar semacam bukit lengis. Pembangun stadion sederhana di tiap kecamatan akan membuka peluang perusahaan konstruksi lokal untuk berkompetisi secara fair karena memungkinkan pemain usaha kecil untuk ikut terlibat  sehingga memacu perekonomian secara simultan dan menyeluruh.
Mungkin sudah seharusnya, Bupati Gresik yang memulai banyak terobosan dibanding pendahulunya ini mengkaji Stadion Bukit lengis lebih dahulu. Pembangunan yang dipaksakan hanya akan menjadikan problem sosial dikemuadian hari

Tidak ada komentar :

Posting Komentar