Saya
mengapresiasi beberapa trobosan Sambari dibidang keterbukaan informasi dan
upayanya membersihkan birokrasi akhir-akhir ini. Tetapi logika pembangunan yang
kota centris terasa begitu terbelakang pada era sekarang ini. Pembangunan
mega proyek stadion bukit lengis hanya akan menjadi tambahan rentetan kegagalan
beberapa proyek mercusuar. Kegagalan surabaya dalam mengoptimalkan Stadion
Utama Gelora Bung Tomo seharusnya menjadi sebuah rujukan. Bahwa kemegahan hanya
akan menjadi sebuah simbol dan bukan sebuah esensi dari pembangunan yang
berbasis pengembangan SDM dan perekonomian daerah.
Kota gresik
sebagai kota industri telah mengalami ledakan populasi yang tidak terarah,
lanskap tata kota tidak dipersiapkan dengan baik sebagai kota pendukung
metropolis Surabaya. Mega Proyek Bukit Lengis hanya akan menjadi magnet yang
menimbulkan laju urbanisasi jika tidak direncanakan dengan benar impact
sosialnya. Stadion Petrokimia masih mampu dan sangat layak untuk event nasional
dan hanya perlu pembenahan yang mensyaratkan kerja sama B to G antara pemkab
dengan pengelola.
Gresik lebih
memerlukan stadion dan sarana olah raga yang sederhana namun merata di tiap
kecamatan, tidak perlu sebuah stadion yang megah di tiap kecamatan,
stadion yang sederhana namun layak dan mampu menciptakan iklim kompetisi yang
sehat dan memacu tumbuhnya bibit potensial di seluruh gresik.
Pembangunan
stadion dan sarana olah raga di tiap kecamatan juga akan menggerakkan dinas
pemuda dan olah raga untuk merancang sebuah sistem pembinaan yang
integratif dan menyeluruh. proses pembinaan atlit akan lebih terukur dan tumbuh
bersama sehingga memungkinkan mekanisme seleksi yang lebih berkualitas.
Pembangunan
stadion di setiap kecamatan akan mampu memacu kekuatan kreatif lokal untuk
berkembang karena memacu event2 kompetiisi yang lebih terjadwal.
Event-event kompetisi akan memacu perekonomian lokal untuk berkembang sehingga
mampu mengurangi beban kota dalam mengurangi timpangnya pendapatan antara desa
dengan kota.
Selain itu,
meminimalkan potensi koruptif yang selalu menyertai proyek2 mercusuar semacam
bukit lengis. Pembangun stadion sederhana di tiap kecamatan akan membuka
peluang perusahaan konstruksi lokal untuk berkompetisi secara fair karena
memungkinkan pemain usaha kecil untuk ikut terlibat sehingga memacu
perekonomian secara simultan dan menyeluruh.
Mungkin sudah
seharusnya, Bupati Gresik yang memulai banyak terobosan dibanding pendahulunya
ini mengkaji Stadion Bukit lengis lebih dahulu. Pembangunan yang dipaksakan
hanya akan menjadikan problem sosial dikemuadian hari
Tidak ada komentar :
Posting Komentar